Rabu, 18 Desember 2013
Malam Menjadi Kawan Yang Tepat Untuk Berencana dan Melihat Semuanya.
Dingin sepi melukis ragaku yang lemah,Hidupku terlalu singkat menceritakan kita, Ada yang hilang dalam waktuku, Saat kau menjauh menikmati kebahagiaanmu, Mungkin kini kau telah pergi jauh Untuk selamanya, Dan ketika luka menusuk langkahmu, Kau kembali Namun yang kau lihat hanyalah debu usang yang selama ini menemaniku untuk menantimu,hitam hitam sudah jejak langkahku yang kau lihat aku sudah mati hingga bayangku pun tak mampu kau lihat lagi dan tanpa pesan terakhir aku selalu mengenangmu
Malam yang dingin tak lagi cerah,Sebuah mimpi mampu merubah hati,Entah kapan aku bisa mengerti,Angin malam yang tak lagi menyentuh, Sedikit rasa yang jauh pergi, Dengan hampa karena terluka Ku masih berucap maaf, Semua ku lewati tanpa tertahan lagi
masih merasa benarkah senyummu? Ketika mulutmu bersikap angkuh Kapan lelahmu untuk merasakan bahwa matamu sulit berdusta Siksa untuk diriku,mengertikan hatimu Ku ayun sendiri langkah langkah sepi Membayangkan yang berlalu,untuk mengingatmu Di bawah warna bulan merah muda Biarkan ku berdiri untuk berlari Biarkan ku merasakan untuk mengerti Dan biarkan ku menangis untuk bertahan Tak dapat ku tahan laju udara malam, di samping gerak tawamu yang menipuku namun dalam sepi ku percaya seakan letih pun tak terasa entah kapan malam membuatmu berhenti mendustakan dirimu dan ku sadar kau telah hitamkan hatiku
rapuhku terjawab ketika langkahmmu menjauh pergi tak mampu ku berucap ku coba tuk menghalangi namun ku tak sanggup walaupun ku berteriak ku tau kau akan tetap pergi harusnya kau tau dan dengarkan akan ku coba tersenyum saat kabut tutupi ragamu yang menjauh akan ku nanti tawamu lagi hingga kau hadir lagi sejukan gersang hati ini dari kelamnya hidupku akan penantianmu separuh langkah ku berjalan sampai letih aku menemukan dalam sekali aku meyakinimu terlukis indah oleh waktu namun air mataku telah habis terurai tanpa berhenti semua yang terlihat tandus ku cari di dalam hati mungkinkah waktu terulang kembali karena ku percaya dalam hati dan ku bertanya di saat kau tak di sana
apa sudah saatnya aku tenang namun langit masih biru membekas sudut-sudut tempatku meragu jelaskan arti dari hari ini yang ku jalani hanya sebuah mimpi jejak masa lalu masih terasa sunyi
Hanya pada kebenaran kita berharap Dan kebenaran hanya ada pada langit Bumi hanya tempat kebohongan Apa lagi yang lebih puitis Selain bicara tentang kebenaran Kita begitu berbeda dalam semua Kecuali dalam kasih Awan turun menjadi malam Bicara tentang sebuah kemuraman Tanya kecil menjadi sebuah perjalanan yang panjang Namun ku ingin mati di sisimu sayang Berdirilah tegak sebelum awan mendung Kita tak akan pernah kehilangan apa-apa Kembalilah dari tiada menjadi ada Menaklukkan malam yng dingin dengan keresahan
by : Marten C.M :D
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar